Sabtu, 16 Juli 2011

Khutbah Jumat Kontemporer

DUA HAL PENYEBAB KEHANCURAN
( Oleh : Tahkim, S.Ag )

الحمد لله الذى يقبل التوبة عن عباده ويعفوا عن السيئات , ويستجيب الذين آمنوا وعملواالصالحات . أشهد أن لا اله الا الله وحده لا شريك له ، عالم الغيب والشهادة . وأشهد أن محمدا عبده ورسوله أرسله الله بشيرا ونذيرا وهاديا الى الحق بإذنه وسراجا منيرا. اللهم صل وسلم على عبدك ورسولك محمد وعلى آله وأصحابه والتابعين، أما بعد : أيها الحاضرون الكرام أوصيكم ونفسي بتقوى الله وطاعته لعلكم تفلحون . قال الله سبحانه وتعالى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

HADIRIN SIDANG JUM’AT YANG KAMI MULIAKAN

Dalam al-Qur’an cerita seputar penciptaan manusia pertama, Nabi Adam as sampai beliau ditrunkan ke bumi, disebutkan secara berulang-ulang oleh Allah SWT pada surat yang berbeda. Kadang bahkan diceritakan secara detail bagaimana Iblis menolak perintah Allah ketika disuruh sujud kepada Adam, bagaimana akhirnya Adam terbujuk sehingga akhirnya ikut terusir dari surga. Demikian pula kisah tentang putra beliau Qabil yang membunuh Habil, adiknya sendiri.

Berulang-ulangnya kisah ini disebutkan dalam al-Qur’an, sama sekali bukan tanpa maksud dan hikmah. Demikian pula bukan karena Allah kekurangan bahan cerita, sebagaimana yang dituduhkan oleh orang-orang barat yang tidak suka terhadap Islam. Tetapi ditampilkannya kisah tersebut secara berulang-ulang, tidak lain agar kita ummat Islam benar-benar mau menghayatinya dan menjadikannya sebagai pelajaran yang berharga. Hal ini dijelaskan sendiri oleh Allah SWT pada surat Ali ‘Imran ayat 13;
3 žcÎ) Îû šÏ9ºsŒ ZouŽö9Ïès9 _Í<'rT[{ ̍»|Áö/F{$#
“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati”

Melalui peristiwa ini Allah SWT ingin menunjukkan kepada kita kaum muslimin tentang dua sifat perusak yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan kehidupan seseorang maupun masyarakat secara luas.

Pertama
:
Sifat sombong. Sifat inilah yang sejak pertama menempel pada diri Iblis. Ketika ia diperintah untuk sujud kepada Adam as, ia menolak mentah-mentah bahkan dengan sangat angkuh dan sombongnya ia berdalih di hadapan Allah SWT :
tA$s%( tA$s% O$tRr& ׎öyz çm÷ZÏiB ÓÍ_tFø)n=yz `ÏB 9$¯R ¼çmtGø)n=yzur `ÏB &ûüÏÛ
" Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".

HADIRIN SIDANG JUM’AT RAHIMAKUMULLAH !

Orang yang sombong, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, bukanlah mereka yang selalu berpakaian bagus dan mewah. Tetapi yang dimaksud orang yang sombong adalah mereka yang menolak kebenaran, melihat dirinya lebih mulia dan terhormat, serta memandang orang lain lebih rendah dari dirinya.

Sebuah rumah tangga akan berantakan jika salah satu dari suami isteri telah dihinggapi sifat sombong ini. Bahkan sebuah lingkungan dan negara sekalipun akan kacau jika para pemimpinnya selalu merasa lebih mulia dan lebih terhormat dibandingkan dengan masyarakat atau rakyat yang dipimpinnya. Seorang pemimpin yang sudah terjangkiti sifat sombong dan angkuh, akan sulit sekali menerima saran dan nasihat, apalagi kritik dari orang lain. Ia selalu merasa diri paling hebat, paling benar, paling berjasa, dan paling segala-galanya. Perasaan seperti inilah yang pernah hinggap pada diri seorang Fir’aun dan Namruz, dua pemimpin yang tiran dan diktator. Hukum seolah ada di telunjuk mereka dan undang-undang ada di mulut mereka. Apapun yang mereka perintahkan rakyat harus patuh dan taat tanpa ada pilihan lain.

Karena demikian besar bahaya yang ditimbulkan, maka Allah SWT mengancam tidak akan memasukkan ke dalam surga siapapun yang memiliki sifat sombong sebelum ia bertobat dengan sepenuhnya. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw mengingatkan :

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ (رواه مسلم)
“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya bercokol sifat angkuh dan sombong sekecil apapun.”

HADIRIN SIDANG JUM’AT YANG KAMI MULIAKAN !

Kedua
:
Sifat hasad, iri dan dengki . Sifat inilah yang telah menjerumuskan Qabil, keturunan pertama Nabi Adam as, yang telah melakukan dosa dan pelanggaran pertama di atas muka bumi ini. Ia telah begitu tega membunuh adik kandungnya sendiri, Habil karena iri dan dengki. Karena ia tidak bisa menerima isteri Habil lebih cantik dari isterinya sendiri.

Hadirin Rahimakumullah …! Sungguh tidak ada musibah yang lebih besar … tidak ada racun yang lebih ganas … dibandingkan dengan sifat hasad, iri dan dengki ini. Siapapun yang terjangkit penyakit ini, maka dijamin ia tidak akan pernah merasakan kenyamanan dan ketenangan. Setiap kali melihat orang lain mendapat kemuliaan, hatinya menjadi perih dan sakit. Setiap kali menyaksikan orang lain mendapatkan kebahagiaan, hatinya serasa terbakar dan teriris.

Dan akibat yang paling megerikan, sifat iri dan dengki ini dapat menyebabkan keimanan seseorang secara perlahan menjadi luntur dari hatinya. Tak ubahnya seperti cairan yang menetes terus dari wadah yang bocor. Dalam hal ini Rasulullah saw bersabda :
لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ الْإِيمَانُ وَالْحَسَدُ (رواه النساءي)
“Tidak akan pernah bisa berkumpul pada diri seseorang keimanan dan sifat hasad.”

Karena demikian buruk akibat yang ditimbulkan oleh sifat hasad dan dengki ini, maka baginda Nabi sa mengingatkan kepada kita :

إِيّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ (رواه البيهقي)
“Jauhilah sifat hasad dan dengki ! karena sifat ini akan dapat menghilangkan kebaikan sebagaimana api yang melahap kayu bakar.”

HADIRIN RAHIMAKUMULLAH !

Demikian khutbah singkat yang dapat kami sampaikan dan sebagai penutup kami ingin mengakhirinya dengan sebuah dialog singkat antara Iblis –laknatullah- dengan Nabi Nuh as. Saat nabi Nuh as menaiki perahunya, tiba-tiba beliau melihat seorang kakek tua yang tidak dikenal. Lalu Nabi Nuh bertanya,”Mengapa engkau ikut naik di kapal ini?”

Aku ingin memasang perangkap untuk para pengikutmu agar hati-hati mereka bersama aku, walaupun tubuh mereka bersamamu.” Jawab sang kakek yang tidak lain adalah Iblis laknatullah.

Aku akan membinasakan manusia dengan lima hal. Tiga akan aku beritahukan kepadamu dan dua akan aku rahasiakan.”
Ketika itu Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Nuh as agar beliau meminta kepada Iblis supaya memberitahukan dua perkara saja, dan merahasiakan tiga perkara lainnya. Sang Iblis lantas bercerita, “Wahai Nuh, dulu di surga aku dengki kepada Adam sehingga aku dilaknat oleh Allah. Kemudian aku sombong serta merendahkan Adam, maka akupun diusir dari dalam surga. Karena itu aku bertekad, dengan kedua sifat ini, yaitu dengki dan sombong, aku pasti akan dapat membinasakan umat manusia.”

Hadirin Sidang Jum’at Rahimakumullah …! Semoga khutbah yang sangat singkat ini mampu menggugah kesadaran kita semua untuk senantiasa berhati-hati dan waspada terhadap berbagai perangkap yang telah dipasang oleh Iblis untuk menjerumuskan kita, terutama melalui kedua sifat yang buruk ini, yaitu : sifat sombong dan hasad.

 أعُوذُ بِااللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم : إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ . بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

1 komentar: